Di sela-sela jemari malam
atau pada bibir rembulan yang kian suram
Saya menatap lebih jauh dari biasanya
Tersesat lebih jauh dari semestinya
Jauh...
Jauh...
Dan tak ada yang menetes tangis..
Pergi...
Sendiri...
Menyulam benci di atas hati yang miris..
Saya ingin tertawa selayaknya
Menggores cerita semaunya
Terbang memacu jejak.
Hilang memicu gerak.
Diantara sajak dan kalimat bijak
Sepucuk sapa menyeruak pada permukaan jarak
Tentang perempuan suci penabur gelak
Yang hatinya ranum meski sedikit galak.
Hadirnya adalah suatu ketetapan
Kasihnya adalah suatu kepercayaan
Tingkahnya adalah alasan untuk segala senyuman
Dan hatinya adalah tempat saya menitip segala harapan.
Tapi tipu tatapnya tetap jadi pesona dunia.
Sesiapa yang menatapnya , niscaya hancur pertahanan hatinya.
Dan sesiapa yang mampu membencinya , Pastikan! jiwanya tidak sedang pada tempatnya.
Hai , Nona...
Saya Zhafir K Akalanka.
Semoga kamu datang di mimpiku. Membacakan syair syair itu
ReplyDelete