BAHAGIA DI SUDUT SENJA (SYAIR)




Aku adalah malam yang merindukan terang
Aku adalah senja yang merindukan tatapan 
Aku adalah kemungkinan yang merindukan kepastian 
Dan Aku adalah pertanyaan yang merindukan jawaban 

Kau adalah hujan Jatuh di hatiku dan aku tidak bisa menghindarinya
Aku luruh dalam derasmu 
Aku damai dalam sejukmu
Aku adalah hati yang penuh dengan luka 
Kau membasuhnya hingga tiada 
Aku adalah jiwa yang tercipta penuh dengan derita 
Kau menepisnya hingga membuatku lupa
Kau memutar balik realita hingga aku percaya pada akhirnya


Akhirnya hari ini tiba 
Dimana rasa menjelma menjadi kata 
Tergores indah dengan tinta 
Menciptakan cerita cinta yang terbungkus dalam sudut pandang yang berbeda 

Lihatlah Manisku.. 
Awan berkumpul menyaksikanmu dengan wajah yang tersipu malu

Simpulkan senyummu Malaikatku.. 
Sungguh Aku tak ingin mentari memalingkan wajah karna sedihmu

Usaplah air matamu Bidadariku 
Hidup tak akan pernah menunggu 
Maka dari itu gapailah jemariku dan berdirilah bersamaku
Mendekaplah dipangkuanku jika kakimu tak sanggup lagi untuk berpijak 
Sandarkanlah lelahmu pada bahuku 
Teriakkanlah pedih lukamu pada telingaku
Karna Kau tahu , Aku adalah milikmu..

Wahai Manisku.. 
Suatu hari nanti Aku akan melepas bumi dan menyongsong langit 
Sebelum itu terjadi Aku ingin kehadiranku ber arti





Bogor,19 Maret 2016 
04:28 PM 

0 comments:

Post a Comment