Wahai hati yang menyakiti
Bolehkah Aku sedikit memahami dirimu?
Menjejaki kaki pada labirin fikiranmu
Atau bahkan menjelajahi pola rumit imajinasimu
Wahai Pencipta luka
Sudikah Engkau sejenak menyimpan egomu?
Siapkan nuranimu dan ikutlah bersamaku ke masa itu
Melewati dimensi ruang dan waktu yang telah ku lalui dengan bersimbah peluh
Wahai Masa laluku
Disinilah kita..
Sebuah tempat dimana dirimu pernah berada
Pernah bersandar
Pernah berlindung
Bahkan pernah menyimpan rahasia
Adalah ruang hatiku tempat dimana dirimu menabung rindu
Adalah ruang hatiku tempat dimana dirimu merubah langit hitam menjadi biru
Adalah ruang hatiku tempat dimana dirimu akan kembali pulang
Bagimanakah kabarmu?
Masihkah Engkau selembut dahulu?
Memintaku menyanyikan lagu syahdu dan membacakan do’a - do’a untuk membuat indah tidur lelapmu
Dimalam itu kita bercerita tentang kebodohan kita di masa lalu
Atau hanya sekedar membahas kejahilan dan kejutan-kejutan sederhanaku yang membuatmu memeluk erat tubuhku
Sungguh
Atau hanya sekedar membahas kejahilan dan kejutan-kejutan sederhanaku yang membuatmu memeluk erat tubuhku
Sungguh
Aku masih ingat raut wajahmu pada saat itu
Sungguh...
Kau manis sekali Sayangku
Dan Sungguh
Aku masih ingat semua itu
Kita pernah bersatu janji
Bersatu imajinasi
Dan bersatu angan yang diyakini
Namun
Kau membuatku belajar
Bahwa persatuan hanya akan berujung perpecahan
Sejujurnya
Kau manis sekali Sayangku
Dan Sungguh
Aku masih ingat semua itu
Kita pernah bersatu janji
Bersatu imajinasi
Dan bersatu angan yang diyakini
Namun
Kau membuatku belajar
Bahwa persatuan hanya akan berujung perpecahan
Sejujurnya
Aku tak pernah mengerti
Atas apa yang Kau yakini
Hingga dirimu pergi
dan semua janjimu hilang arti
Kita berbeda dalam semua
Tapi sungguh....tidak dalam cinta
Namun hatimu keras kepala
Egomu merubah cinta menjadi kecewa
Untuk apa Kau mengobati luka Jika pada akhirnya Kau adalah sumber luka
Untuk apa Kau mengajariku terbang Jika pada akhirnya Kau berharap Aku merangkak lebih buruk dari seorang bayi
Sungguh...
Kau adalah sebuah pertanyaan
Cintamu hanyalah sebuah kata tak bermakna
Mengikat diriku dalam harapan yang tak bertuan
Aku terlepas dari realita dan terhisap dalam jurang nestapa
Wahai Bungaku yang kini sudah layu
Aku memaafkanmu
namun
Atas apa yang Kau yakini
Hingga dirimu pergi
dan semua janjimu hilang arti
Kita berbeda dalam semua
Tapi sungguh....tidak dalam cinta
Namun hatimu keras kepala
Egomu merubah cinta menjadi kecewa
Untuk apa Kau mengobati luka Jika pada akhirnya Kau adalah sumber luka
Untuk apa Kau mengajariku terbang Jika pada akhirnya Kau berharap Aku merangkak lebih buruk dari seorang bayi
Sungguh...
Kau adalah sebuah pertanyaan
Cintamu hanyalah sebuah kata tak bermakna
Mengikat diriku dalam harapan yang tak bertuan
Aku terlepas dari realita dan terhisap dalam jurang nestapa
Wahai Bungaku yang kini sudah layu
Aku memaafkanmu
namun
Aku tak akan pernah melupakanmu
Wahai Bungaku yang kini sudah layu
Jika hadirku adalah alasan air matamu terjatuh
Maka berbahagialah dalam ketiadaanku.
Wahai Bungaku yang kini sudah layu
Jika hadirku adalah alasan air matamu terjatuh
Maka berbahagialah dalam ketiadaanku.
0 comments:
Post a Comment